Selama Kesempatan Masih Ada

💦🌻 Selama Kesempatan Masih Ada🌻💦

Berita kematian datang silih berganti, satu nama disebut menyusul nama yang lainnya. Hari ini, belum lagi esok lusa, dan seterusnya.

Saudara kita satu persatu sudah menghadap Allah untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diusahakan selama hidupnya. Kita tidak tahu disana bagaimana keadaan mereka, apakah termasuk golongan orang yang selamat ataukah sebaliknya. Itulah hikmah kenapa semua urusan akherat di rahasikan oleh Allah tentunya agar kita yang belum merasakan – dan pasti suatu saat akan merasakan – bisa mempersiapkan diri.

Oleh karena itulah, Allah mengingatkan kepada kita untuk selalu mawas diri dengan terus memperhtikan sejauh manakah usaha yang telah disiapkannya guna bertemu dengan suatu peristiwa yang tak bisa terhindarkan lagi.
Sebagaimana firmanNya surat Al Hasyr 18

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dunia bersifat sementara dan akherat itulah yang kekal. Akan tetapi mengapa kebanyakan manusia justru mengejar yang sementara dan meninggalkan yang kekal ???

Dari sini menunjukan bahwa Allah ingin melihat siapa yang dalam hidupnya benar benar jujur berusaha untuk kebaikannya dan siapa yang menghinakan dirinya.

Bagi hamba yang berfikir pastilah dia akan sadar bahwa kesempatan dunia sangatlah berharga sehingga dia tidak ingin sesuatu yang berharga ini terlepas begitu saja tanpa ada manfaat buat hidupnya di akherat.

Lihatlah perhatian Nabi kepada kita, beliau ingin umatnya mensapatkan kebaikan di akherat dengan hidupnya di dunia. Sehingga beliau mewanti wanti kita agar menggunakan kesempatan yang ada untuk mendatangkan pahala sebelum hilang.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)
( sumber : rumaysho.com )

Sekarang kembali pada diri kita. Sudahkah 5 perkara di atas kita gunakan dengan baik ? Ataukah banyak yang sia-sia dan bahkan berlalu begitu saja tanpa ada manfaat dan arti ???

Lihatlah apa yang diminta oleh orang kafir dikala kematian sudah menjumpai mereka ???

Allah berfirman surat Al Munafiqun 99 -100

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرجِعُونِ لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّآ ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Artinya:
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.

Apa yang mereka minta? Tidak lain yang mereka minta adalah diberikan kesempatan sekali lagi untuk bisa hidup di dunia walaupun hanya sesaat. Apakah hal itu bisa terwujud???? Tentu sekali-kali tidak akan bisa. Terus kita yang saat ini ada kesempatan sangat luas dan banyak lalu kita lupakan dan sia siakan ????

Ya, memang dunia merupakan fitnah yang banyak melupakan hamba hamba Allah. Dinina bobokkan dengan dunia sehingga lupa akan tujuan hidupnya.

Syaithan memberikan tipu daya dengan memberikan angan angan bahwa hidupnya akan selamanya.

Wahai hamba Allah…Ayo sadarlah dan kembalilah ke jalan Rabbmu….Sesungguhnya Rabbmu sangatlah Maha Baik dan Pemaaf. Yakinlah dengan kembali dan hidup di jalanNya, keberkahan akan selalu menyelimuti hidup kita dan akan semakin terarah serta menapaki kehidupan ini dengan penuh harapan besar berupa apa yang ada di sisi Rabbul Alamin.

Ingatlah kematian itu dekat. Kematian itu dekat. Segeralah berbenah diri sebelum penyesalan menghampiri kita.

Semoga Allah memberikan tambahan hidayah kepada kita semua untuk selalu istiqomah di atas jalanNya sampai akhir hayat dan mendapatkan ridhaNya di akherat..Aamin

✍🏻 Al Faqir Rahmat Pujiyanto