BERSABARLAH DALAM UJIAN

🌴🌴 BERSABARLAH DALAM UJIAN 🌱🌱

Dikala Allah mentakdirkan ujian kepada kita baik berupa sakit, kesempitan rizki ataupun lainnya, sebagian mungkin merasa bahwa ujian tersebut sangatlah berat sehingga tak sadar terucap dari lisannya : kenapa ujian ini Allah berikan pada saya, kenapa ujian ini tidak segera berakhir, kenapa saya harus diuji seperti ini, kenapa……..dan kenapa…….
Bahkan yang sangat disayangkan terucap perkataan : padahal saya sudah rajin shalat di masjid kenapa datang ujian seperti ini, padahal saya sudah rajin sedekah kenapa saya diuji sakit seperti ini…..
Allahul musta’an

Wahai saudaraku……
Ketahuilah bahwa :
1. Setiap orang yang beriman pastilah akan mendapatkan ujian, hal ini untuk membuktikan sejauh manakah kejujuran iman kita kepada Allah dan taqdirNya. Apakah sebatas lisan kita mengatakan beriman tapi ternyata tidak bisa membuktikan akan hakekat iman????
Ingatlah bahwa Allah telah berfirman dalam surat Al Ankabut 1-3

الٓم أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ

“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

2. Ujian sudah Allah tulis dalam kitab catatan takdir 50 ribu tahun sebelum alam semesta diciptakan.
Apa yang dialami oleh setiap makhluk tidak bisa lepas dari kitab catatan takdirnya. Semua yang sudah ditakdirkan menimpa seseorang pastilah tidak akan terluput darinya dan bila sesuatu yang ditakdirkan terluput maka tidak akan mungkin menimpanya.
Dalam hal ini Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرُ الخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash

Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ القَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ. قَالَ رَبِّ وَ مَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيْرَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ

“Sesungguhnya yang pertama kali Allah ciptakan adalah qalam, lalu Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah!’. Qalam mengatakan,’Apa yang akan aku tulis?’. Allah berfirman, ‘Tulislah berbagai takdir dari segala sesuatu yang akan terjadi hingga hari kiamat!’”

(HR. Abu Daud (4700), dari ‘Ubadah bin Ash-Shoomit. Juga diriwayatkan oleh Tirmidzi (2156) dalam Al-Qadr dan (3316) dalam attafsir dan selainnya. Ini adalah hadits shahih. Hadits ini dikatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih wan Dha’if Sunan Abi Daud no. 4700 dan Sunan wa Dha’if Sunan At Tirmidzi no. 2155).
( muslimah.or.id )

3. Ujian kita masih ringan dari pada ujian yang diterima umat terdahulu.
Bila kita cermati dan bandingkan apa yang kita terima dari ujian saat ini dengan apa yang diterima umat terdahulu masih sangat ringan ujian kita.
Allah berfirman :

 أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan). Sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesunggunhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” [Q.S. Al Baqarah: 214]

Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menuturkan bahwa didalam ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwa Ia pasti akan menguji hamba-Nya dengan ujian yang berat. Sebagaimana Allah ISubhanahu wa ta’ala menguji umat-umat terdahulu. Ini adalah ketetapan Allah Subhanahu wa ta’ala yang akan terus berlangsung. Tidak mungkin berubah atau berganti. Bahwa siapa pun yang berusaha menegakkan agama-Nya, maka ia pasti akan diuji.
(darussalaf.or.id)

Dalam suatu hadis ketika ada sebagian sahabat meminta agar Rasulullah ﷺ  segera meminta pertolongan dan kemenangan kepada Allah ﷻ, maka Nabi Muhammad ﷺ menasihati mereka,

قَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ، يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فَيُحْفَرُ لَهُ فِي الأَرْضِ، فَيُجْعَلُ فِيهَا، فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُجْعَلُ نِصْفَيْنِ، وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الحَدِيدِ، مَا دُونَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ، فَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ، وَاللَّهِ لَيَتِمَّنَّ هَذَا الأَمْرُ، حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ، لاَ يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ، وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ، وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ

“Sungguh sebelum kalian ada orang yang diringkus kemudian digalikan lubang baginya dan ia ditimbun di sana, lantas didatangkan gergaji dan diletakkan di kepalanya, sehingga kepalanya terbelah menjadi dua, dan ada yang disisir dengan sisir besi sehingga memisahkan tulang dan dagingnya namun semua siksaan itu tidak memalingkannya dari agamanya, demi Allah, perkara ini akan sempurna sehingga seorang pengendara bisa berjalan dari Shan’a’ hingga Hadramaut, dan ia tidak khawatir selain kepada Allah dan serigala yang akan menerkam kambingnya, namun kalian ini orang yang suka tergesa-gesa.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya No. 972, dinyatakan sahih oleh Al-Albani.) (bekalislam.firanda.com)

4. Ujian yang kita rasakan bukan untuk menyengsarakan kita.
Allah maha kasih sayang terhadap semua hambaNya terlebih hambaNya yang beriman dan bertakwa. Allah disucikan dari sifat kedzaliman sekecil apapun. Karena kemurkaan Allah terkalahkan dengan sifat rahmatNya. Ujian yang berikan kepada hamba yang Dia kehendaki pada hakekatnya untuk kebaikan hamba itu sendiri. Berupa apakah itu ? simak hadits berikut ini.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
(www.radiorodja.com)

Bila hanya sekedar duri sudah bisa menjadi sebab terhapusnya dosa, bagaimana lagi kalau ujian yang dihadapi lebih dari sekedar duri???pastilah penghapusan dosa karenanya juga lebih besar lagi.

5. Ujian yang ada berkaitan dengan dunia bukan agama.
Alangkah meruginya bila seorang terkena musibah pada agamanya, dia rugi dunia dan rugi akherat walaupun secara lahiriah dia sehat, kuat dan lincah. Apa musibah dalam agama itu? tidak lain disaat seorang dilupakan oleh Allah dan disibukkan dirinya dengan dunia dan dunia atau seorang telah terkena pemikiran sesat yang berdampak berani kepada Allah dengan ucapan dan perbuatannya. Mencela hukum dan syariat Allah, menghina sunnah RasulNya dan bahkan dengan lantang mengatakan syariat Allah dan RasulNya tidak masuk akal dan tidak lagi relevan diamalkan dalam dunia milenial saat ini. Maka seberat apapun ujian serta musibah kita, hidayah dan istiqomah di atas petunjuk Allah dan RasulNya masih selalu kita pegang.

Lihat perkataan imam syafii berikut ini :
Yunus bin Abdul A’la berkata: Pernah Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata kepadaku: Wahai Abu Musa, aku telah mengetahui (kesesatan) ilmu Kalam yang seandainya ada seseorang berbuat segala bentuk larangan Allah selain kesyirikan, maka itu lebih aku sukai daripada aku melihatnya menjadi pengikut ilmu Kalam.( abdurrahmanthoyyib.com)

Dan masih banyak lagi sebab – sebab yang bisa mendorong kita untuk senantiasa bersabar atas ujian yang diterima.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba yang bersabar atas ujian yang saat ini kita terima dan semoga ujian tersebut sebagai penghapus dari segala dosa dan kesalahan yang selama ini kita lakukan dan semoga dengan sebab ujian, iman kita menjadi sempurna ..amin ya Rabbal alamin

Disusun oleh : Al Fakir Rahmat Pujiyanto bin Hadi Al Madiyuni