Ustadz Rahmat Pujiyanto Hafidzahulloh
Miskin dan mati, dua hal yang manusia lari darinya.
Keduanya sudah Alloh tulis dalam kitab catatan takdir yang ada di sisiNya.
Siapapun bisa menjadi miskin dan siapapun pasti akan mati.
Bagi hamba Allohﷻ yang beriman, dirinya akan tegar dalam menghadapi segala ujian dunia.
Kondisi dirinya akan selalu baik dan semakin baik, selama hatinya terpaut dengan yang memikili hati tersebut.
Orang mukmin selalu merasa kaya dan tidak pernah miskin.
Karena hakekat kemiskinan, disaat seorang tidak percaya dengan apa yang ada disisi Allohﷻ dari kemurahan dan kebaikanNya.
Serta mengharap apa yang ada di sisi manusia.
Bila hati sudah percaya dengan janji Allohﷻ.
Bila hati sudah yakin dengan karunia Allohﷻ.
Bila hati sudah terpaut kuat akan kecintaan dan kerinduan dengan Allohﷻ.
Maka kekayaan yang sebenarnya sudah dia dapatkan dan rasakan.
Kemiskinan kan jauh dari hidupnya.
Senyuman kan terus menghiasi wajahnya.
Ketenangan hati kan selalu menyeliputi hari harinya.
Qona’ah dengan ridho dan menerima akan pemberianNya adalah kunci keberhasilan.
Zuhud dengan meninggalkan semua yang tidak bermanfaat buat negri akherat, adalah pintu kesuksesan.
Optimis dengan iringan doa, ikhtiar dan tawakal adalah jalan kebahagiaan.
Tawadhu’ dengan merasa hanya pertolongan Allohﷻ dia akan berhasil adalah petunjuk menuju keberkahan.
DitanganNyalah semua perbendaharaan langit bumi.
DitanganNyalah rizqi semua makhluq.
DitanganNyalah jalan keluar dari semua masalah hamba.
Tidak ada kata mustahil bila Allohﷻ menghendaki.
Semua kan terwujud walalupun tidak semua orang menyukai.
Dunia kan tunduk dan akheratpun kan terus menjadi tujuan hati.
Waktupun dilalui dengan petunjuk dari yang Maha Pemberi rizqi.
Ya Allohﷻ…
Jadikan dunia sebagai tungganganku dalam kebaikan.
Jadikan akherat sebagai impianku yang terbesar dalam kehidupan.
Jadikan rizqi yang Engkau berikan sebagai sebab menuju syurga yang penuh keindahan..
امين امين امين يا رب العالمين
بارك الله فيكم….
??????????